London – Diplomat AS teratas di Denmark dipanggil untuk pertemuan di Kementerian Luar Negeri di negara itu, Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen dikonfirmasi pada hari Rabu, atas dugaan operasi pengaruh pro-Amerika di Greenland.
“Kami sadar bahwa aktor asing terus menunjukkan minat pada Greenland dan posisinya di Kerajaan Denmark,” kata Rasmussen dalam sebuah pernyataan. “Karena itu tidak mengherankan jika kita mengalami upaya di luar untuk mempengaruhi masa depan kerajaan di masa depan.
“Setiap upaya untuk ikut campur dalam urusan internal kerajaan tentu saja tidak akan dapat diterima,” kata Rasmussen. “Dalam hal itu, saya telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk memanggil AS Chargé d’Affaires untuk pertemuan di Kementerian.”
“Kerjasama antara pemerintah Denmark dan Greenland dekat dan didasarkan pada rasa saling percaya, sama seperti ada kerja sama yang erat dan dialog antara otoritas Greenland yang relevan dan Denmark,” tambah Rasmussen.

Kapal Transportasi Angkatan Laut Jerman FGS Berlin terlihat ditambatkan di Nuuk, Greenland, pada 18 Agustus 2025.
Christian Klindt Soelbeck/Ritzau Scanpix/AFP via Getty IMA
Pertemuan itu terjadi setelah penyiar publik Denmark, DR menerbitkan sebuah laporan di mana pemerintah yang tidak disebutkan namanya dan sumber-sumber keamanan mengatakan bahwa tiga orang Amerika yang memiliki koneksi dengan Presiden Donald Trump sedang melakukan operasi pengaruh di wilayah Denmark yang semi-otonom.
Dr mengatakan tidak jelas apakah orang Amerika bertindak atas inisiatif mereka sendiri atau di bawah perintah orang lain.
Trump telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk mengendalikan Greenland, membingkai wilayah Arktik yang besar sebagai hal yang vital bagi keamanan nasional Amerika. Presiden telah mengusulkan pembelian pulau itu dan menolak untuk mengesampingkan tindakan militer untuk mengendalikannya.
Politisi di Denmark dan Greenland mengatakan bahwa pulau itu tidak dijual.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke ABC News pada hari Rabu, dinas keamanan dan intelijen Denmark mengatakan mereka sadar bahwa Greenland telah menjadi target “berbagai jenis kampanye pengaruh” yang ditujukan untuk “menciptakan perselisihan dalam hubungan antara Denmark dan Greenland.”
“Kegiatan pengaruh umumnya dapat dilakukan melalui agen pengaruh fisik tradisional atau melalui disinformasi, yaitu produksi yang disengaja dan penyebaran informasi yang menyesatkan,” tambah pernyataan itu.
ABC News ‘Dada Jovanovic berkontribusi pada laporan ini.